advertisement
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Rabu, 26 November 2014

Unsur Alkali

Unsur Alkali

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang materi kimia unsur logam alkali.

Apa itu logam alkali atau unsur alkali?


Logam alkali atau unsur alkali adalah unsur yang terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium (zat radioaktif). Unsur-unsur ini berada di golongan pertama atau IA. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau). Pada saat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap (seperti perak). Disebut logam alkali karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalam keadaan bebas. Di alam terdapat dalam bentuk senyawa.

                          Gambar Logam Alkali

Sifat-Sifat Logam Alkali
Sifat Fisis
Sifat unsur logam alkali terutama ditentukan oleh kecenderungannya melepaskan satu elektron. Perbedaan sifat unsur yang satu dengan yang lain menunjukkan keteraturan dari atas ke bawah dalam sistem periodik, seperti terlihat pada tabel di bawah :

                                                   Sifat fisis logam alkali

Dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali mempunyai sifat yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah, dan kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata yang paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti.
Kecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara berurutan yang semakin besar adalah : 
1. Jari-jari atom
2. Massa atom
3. Sifat reduktor
4. Massa jenis (kerapatan)
Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan yang semakin kecil adalah :
1. Energi ionisasi
2. Afinitas elektron
3. Keelektronegatifan
4. Titik leleh
5. Titik didih
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya. Semua logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih diatas suhu ruangan. Semua unsurnya berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali cesium. Jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC unsur ini akan berwujud cair. 

Sifat Kimia 
a.    Kereaktifan Logam Alkali 
Energi ionisasi logam alkali relatif sangat rendah dibandingkan unsur logam yang lain sehingga termasuk logam yang sangat reaktif. Maka unsur ini cenderung lebih mudah melepas elektronnya. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen, hidrogen, oksigen dan belerang. Maka logam ini harus disimpan di dalam cairan senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah. Yang paling reaktif adalah cesium dan yang kurang reaktif adalah litium. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam. 
Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil.  Dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
b. Sifat Logam dan Basa Alkali 
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat (misalnya LOH). Semakin ke bawah sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah dalam sistem periodik semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya semakin kebawah juga semakin kuat. Basa senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air semakin ke bawah semakin besar.
Reaksi Logam Alkali :
a. Reaksi Logam Alkali dan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam.
Reaksi:
2 M(s) + X2 →2 MX(s)
Keterangan :
M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Contohnya :
2K + F2 → 2KF (Potassium fluoride/kalium florida)
b.  Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen 
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) +   H2(g) → 2LH(s)
L =  logam alkali
Misalnya :
2Na(s) + H2(g) → 2NaH(s) (sodium hydride/natrium hidrida)
c. Reaksi dengan air
Logam alkali dan air bereaksi untuk membentuk basa kuat dan gas hidrogen.
Reaksi umum : 2M(s) + 2H2O → MOH(aq) + H2(g)
Contoh : 2Na(s) + 2H2O → 2NaOH(aq) + H2(g)
d. Reaksi dengan nitrogen
Hanya litium yang dapat bereaksi dengan nitrogen pada suhu kamar
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
e. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali membentuk beberapa jenis oksida, peroksida dan superoksida bila direaksikan dengan oksigen:
  • Ion oksida = O2-
Senyawa umumnya berbentuk M2O, contohnya adalah Li2O.
  • Natrium membentuk peroksida. Ion peroksida adalah O22-, dan senyawa yang terbantuk adalah M2O2. Contoh : Na2O2.
  • Kalium, cesium, dan rubidium membentuk superoksida. Ion superoksida adalah O2-, dan senyawa yang terbentuk adalah MO2. Contoh : KO2.
f. Warna Nyala Logam Alkali
Semua logam alkali memiliki warna nyala khusus. Warna-warna tersebut disebabkan oleh perbedaan energi antara subkulit dan p, yang sesuai dengan panjang gelombang cahaya tampak. Ketika unsur ini dikenai api, elektron terluar akan tereksitasi dan melompat ke elektron orbital yang lebih tinggi. Elektron kemudian jatuh dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya.

Warna nyala logam alkali

Warna-warna cahaya yang berbeda tergantung pada seberapa banyak energi atau seberapa jauh elektron jatuh kembali ke tingkat energi yang lebih rendah. Inilah sebabnya logam alkali sering digunakan dalam kembang api. Setiap logam alkali memiliki warna yang unik dan mudah diidentifikasi.


Nama Unsur Logam Alkali
Warna Nyala Api
Litium
Merah Crimson
Natrium
Kuning Emas
Kalium
Merah - Ungu
Rubidium
Biru - Ungu
Cesium
Biru - Ungu

Sekian materi untuk hari ini. Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Jadwal Waktu Shalat Wilayah Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Jadwal Waktu Shalat Wilayah Semarang

"Selalu ada Allah SWT, maka berharaplah kepada-Nya" (Kasmui@Allah.SWT)
Home

Twitter Facebook Google Plus Instagram RSS Feed Email

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

Jam

Calender

Musik

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
Indonesia
Mahasiswa Aktif UNNES

Pengikut

Popular Posts

Copyright © Pembelajaran Kimia | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by Nickval Widagdo