advertisement
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sabtu, 29 November 2014

Unsur Halogen

Unsur Halogen

Sesudah membahas mengenai unsur alkali dan unsur alkali tanah. Sekarang saya akan membahas mengenai unsur Halogen.
Apa itu unsur Halogen?
      Unsur halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam bentuk molekul diatomik. Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom, dan iod, tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, halogen hanya ditemukan sebagai anion dalam bentuk garam dan mineral. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi ns2 np5. 

Sifat Halogen 



       Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau  pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Tabel menampilkan bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van der Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul yang lebih kecil. Halogen mempunyai energi ionisasi dan elektronegatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun kecuali gas mulia. Dari unsur golongan VII A, fluor adalah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya, dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran atom halogen. 



       Energi ionisasi menurun dalam satu golongan karena terpengaruhi oleh jari-jari atom yang semakin besar dari Fluor sampai Iod, demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red). Berikut adalah harga potensial standar reduksi (E°red) masing-masing unsur Halogen:  


           Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah). Tetapi pada dasarnya Semua Halogen adalah oksidator yang kuat. 

Reaksi Unsur Halogen

Halogen bereaksi dengan hampir semanya non logam. Jenis senyawa yang terbentuk sebagian besar adalah senyawa kovalen. Beberapa contoh reaksi halogen yang banyak ditemukan senyawanya adalah hydrogen halida atau biasa disebut asam halida jika dilarutkan dalam air dan non logam halida (reaksi halogen dengan unsur-unsur penting seperti O, P, C, maupun S) 
Hydrogen halida
Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut: 
H2(g) + X2(g)  2HX(g)
 
Contoh reaksi hydrogen dan halida adalah sebagai berikut:
Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat. 
H2 + F2  2HF
Reaksi antara hydrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2  2HCl
Reaksi antara hydrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300oC dan menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2  2HBr
Reaksi kesetimbangan antara hydrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya sebagian yang bereaksi.
H2 + I2  2HI
Non logam halida
Halogen bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti C, P, O, dan S membentuk senyawa non logam halida. Contoh non logam halida adalah CCl4, PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.
Contoh reaksi non logam dengan halida adalah sebagai berikut: 
Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik) 
C(s) + 2Cl2(g)  CCl4(l)
 
Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g)  2PCl3(l)
 
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan PCl5 dengan warna kuning pucat.
2P(s) + 5Cl2(g)  2PCl5(s)
2. Reaksi halogen dengan logam
Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionic. Contoh reaksi halogen dengan logam adalah sebagai berikut: 
2Na(s) + Cl2(g)  2NaCl(s)
Ca(s) + F2(g)  CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g)  MgCl2(s)
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluoride dengan reaksi sebagai berikut: 
2F2(g) + H2O(g)  4HF(g) + O2(g) 
Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin.
Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk asam halide dan senyawa oksihalogen dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O HOCl + HCl
Br2 + H2O   HOBr + HBr
I2 + H2  HOI + HI

Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F-, dengan reaksi sebagai berikut: 
2F2(g) + OH-(aq)  OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)
 
Sedangkan klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit OX- dan ion halida X- dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH-(aq)  OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l)
Ion OX- yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat XO3- dan ion halida X-, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX-(aq)  XO3-(aq) + 2X-(aq)
 
Contoh reaksi halogen dengan basa adalah sebagai berikut:
Chlorine dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2OH-(aq)  OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
3OCl-(aq)  ClO3-(aq) + 2Cl-(aq)
 
Bromine dan basa : ion OBr- terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH-(aq)  OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)
3OBr-(aq)  BrO3-(aq) + 2Br-(aq)
 
Iodine dan basa : ion OI- bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH-(aq)  OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)
3OI-(aq)  IO3-(aq) + 2I-(aq)
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan reaksi sebagai berikut: 
X2 + Y2  2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2  2ClF
I2 + Cl2  2ICl
At2 + Br2  2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi berikut:
X2 + nY2  2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut:
Biloks +3
Cl2 + 3F2  2ClF3
Biloks +5
Br2 + 5F2  2BrF5
Biloks +7
I2 + 7F2  2IF7

Terima kasih. Semoga bermanfaat J

0 komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Jadwal Waktu Shalat Wilayah Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Jadwal Waktu Shalat Wilayah Semarang

"Selalu ada Allah SWT, maka berharaplah kepada-Nya" (Kasmui@Allah.SWT)
Home

Twitter Facebook Google Plus Instagram RSS Feed Email

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

Jam

Calender

Musik

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
Indonesia
Mahasiswa Aktif UNNES

Pengikut

Popular Posts

Copyright © Pembelajaran Kimia | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by Nickval Widagdo